· MARI SEJENAK BRBICARA TENTANG JODIAK
Mungkin anda
dulu suka baca yang seperti ginian nih,…
Ramalan Anda
minggu ini:
Zodiak:
Aquarius
Pekerjaan:
Mulai menjalankan pekerjaan yang tertunda.
Asmara:
Patah semangat dan jenuh.
Keuangan:
Rezeki yang diperoleh ternyata tidak sebanding dengan usaha yang anda lakukan.
Ukhti
muslimah yang semoga dicintai oleh Allah, tulisan kami di atas sama sekali
bukan bermaksud untuk menjadikan website ini sebagai website ramalan bintang,
akan tetapi tulisan di atas merupakan kutipan dari sebuah website yang berisi
tentang ramalan-ramalan nasib seseorang berdasarkan zodiak. Ya, ramalan zodiak
atau yang biasa dikenal dengan ramalan bintang sudah menjadi “gaya hidup”
modern anak muda sekarang. Terlebih khusus lagi bagi para pemudi (bahkan
muslimah). Namun, alangkah baiknya apabila kita meninjau ramalan bintang ini
berdasarkan syariat islam.
Ramalan
Bintang Termasuk Ilmu Nujum/Perbintangan
Zodiak
adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap
rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai
lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer,
Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak
ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang
didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan
dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu
nujum/Perbintangan.
Ramalan
Bintang Adalah Sihir
Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia
telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka
bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad dengan sanad hasan). Hadits ini
dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini
adalah ramalan bintang) merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah
menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti
bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir
itu sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman
yang artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan
pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (Qs. Al Baqarah:
102)
Ramalan
Bintang = Mengetahui Hal yang Gaib
Seseorang
yang mempercayai ramalan bintang, secara langsung maupun tidak langsung
menyatakan bahwa ada zat selain Allah yang mengetahui perkara gaib. Padahal
Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang mengetahui perkara
yang gaib kecuali Dia. Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah: Tidak ada
seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali
Allah.” (Qs. An Naml: 65). Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa tidak
ada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok, sebagaimana
firmanNya yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman: 34). Klaim bahwa ada yang mengetahui ilmu
gaib selain Allah adalah kekafiran yang mengeluarkan dari islam.
Ramalan
Bintang = Ramalan Dukun
Setiap orang
yang menyatakan bahwa ia mengetahui hal yang gaib, maka pada hakikatnya ia
adalah dukun. Baik dia itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain.
(Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ust Abu Isa Hafizhohullah) Oleh
karena itu, ramalan yang didapatkan melalui zodiak sama saja dengan ramalan
dukun. Hukum membaca ramalan bintang disamakan dengan hukum mendatangi dukun.
(Kesimpulan dari penjelasan Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dalam kitab
At-Tamhid).
Hukum
Membaca Ramalan Bintang
Orang yang
membaca ramalan bintang/zodiak baik itu di majalah, koran, website, melihat di
TV ataupun mendengarnya di radio memiliki rincian hukum seperti hukum orang
yang mendatangi dukun, yaitu sebagai berikut:
Jika ia
membaca zodiak, meskipun ia tidak membenarkan ramalan tersebut. maka hukumnya
adalah haram, sholatnya tidak diterima selama 40 hari. Dalilnya adalah “Barangsiapa
yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak
diterima shalatnya selama 40 hari.” (HR. Muslim)
Jika ia
membaca zodiak kemudian membenarkan ramalan zodiak tersebut, maka ia telah
kufur terhadap ajaran Muhammad Shallahu alaihi wasallam. Rasulullah bersabda “Barang
siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang
diucapkannya, maka ia telah kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad
Shallahu alaihi wasallam.” (Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).
Jika ia
membaca zodiak dengan tujuan untuk dibantah, dijelaskan dan diingkari tentang
kesyirikannya, maka hukumnya terkadang dituntut bahkan wajib. (disarikan dari
kitab Tamhid karya Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dan Qaulul
Mufid karya Syeikh Utsaimin dengan sedikit perubahan).
Shio,
Fengshui, dan Kartu Tarot
Di zaman
modern sekarang ini tidak hanya zodiak yang digunakan sebagai sarana untuk
meramal nasib. Seiring dengan berkembangnya zaman, ramalan-ramalan nasib dalam
bentuk lain yang berasal dari luar pun mulai masuk ke dalam Indonesia. Di
antara ramalan-ramalan modern impor lainnya yang berkembang dan marak di
Indonesia adalah Shio, Fengshui (keduanya berasal dari Cina) dan kartu Tarot
(yang berasal dari Italia dan masih sangat populer di Eropa). Kesemua hal ini
hukumnya sama dengan ramalan zodiak.
Nasib Baik
dan Nasib Buruk
Ukhti muslimah
yang semoga dicintai oleh Allah, jika ukhti renungkan, maka sesungguhnya
orang-orang yang mencari tahu ramalan nasib mereka, tidak lain dan tidak bukan
dikarenakan mereka menginginkan nasib yang baik dan terhindar dari nasib yang
buruk. Akan tetapi, satu hal yang perlu kita cam dan yakinkan di dalam
hati-hati kita, bahwa segala hal yang baik dan buruk telah Allah takdirkan 50
ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda
“Allah telah menuliskan takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum
menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim). Hanya Allah yang tahu nasib
kita. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan
hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk, selebihnya kita serahkan semua
hanya kepada Allah. Allah berfirman yang artinya “Barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(Qs. Ath Thalaq: 3). Terakhir, ingatlah, bahwa semua yang Allah tentukan bagi
kita adalah baik meskipun di mata kita hal tersebut adalah buruk. Allah
berfirman yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah:
216). Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila kita mendapatkan suatu hal
yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balik itu semua. Sesungguhnya
Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap hamba-hambaNya.
·
0 komentar:
Posting Komentar